15 June 2011 |
0
komentar
Setidaknya hingga detik ini ada dua orang profesor yang mendukung perkiraanku bahwa.....orang-orang kita itu sulit diajak untuk "bekerja sama".
Sebenarnya, aku melihat ini semenjak SMA. aku tidak pernah setuju bila dikatakan bahwa Indonesia negara kolektif (walaupun kenyataanya di paper-paper terpaksa menuliskannya seperti itu), karena toh aku juga tak berani mengtakan itu salah karena aku masih tidak mencari sebenarnya esensi sebuah "negara kolektif" itu seperti apa.
Bila jepang dikatakan "negara kolektif" aku malah setuju, walaupun orang-orang mengatakan mereka "individualis"
Menurutku entah gen, turunan, atau paksaan lingkungan, orang-orang kita masih banyak yang culas, picik, dan malas.
entah dari keengganan mereka bekerja sama atau justru karena hal itu mereka enggan bekerja sama.
Lihat saja dinamika kelompoknya, pemimpin adalah pelayan dari para anggotanya, pemimpin harus bisa menyelesaikan masalah, dan pemimpin harus tegar berdiri sendiri.
Aku rasa justru negaraku ini yang EGOIS.
Karena selama masa sekolahku dulu, aku mungkin termasuk introvert, jadi lebih senang diam dan mengamati, hal itulah yang kuamati di sekitarku.
Ketakutan, Egoisme, Sikap Culas, dan Sulit Berbagi, bila bekerja penuh perhitungan.
Kembali lagi, bahwa mungkin ini tidak semua. Dan kuharap memang tidak, karena bila begitu aku makin pesimis.
Om selalu bilang, kamu adalah generasi selanjutnya, dan kamu akan merasakan bagaimana menjadi generasi penggerak sesuatu atau generasi yang menenggelamkan sesuatu.
-World is in our hand-
Sebenarnya, aku melihat ini semenjak SMA. aku tidak pernah setuju bila dikatakan bahwa Indonesia negara kolektif (walaupun kenyataanya di paper-paper terpaksa menuliskannya seperti itu), karena toh aku juga tak berani mengtakan itu salah karena aku masih tidak mencari sebenarnya esensi sebuah "negara kolektif" itu seperti apa.
Bila jepang dikatakan "negara kolektif" aku malah setuju, walaupun orang-orang mengatakan mereka "individualis"
Menurutku entah gen, turunan, atau paksaan lingkungan, orang-orang kita masih banyak yang culas, picik, dan malas.
entah dari keengganan mereka bekerja sama atau justru karena hal itu mereka enggan bekerja sama.
Lihat saja dinamika kelompoknya, pemimpin adalah pelayan dari para anggotanya, pemimpin harus bisa menyelesaikan masalah, dan pemimpin harus tegar berdiri sendiri.
Aku rasa justru negaraku ini yang EGOIS.
Karena selama masa sekolahku dulu, aku mungkin termasuk introvert, jadi lebih senang diam dan mengamati, hal itulah yang kuamati di sekitarku.
Ketakutan, Egoisme, Sikap Culas, dan Sulit Berbagi, bila bekerja penuh perhitungan.
Kembali lagi, bahwa mungkin ini tidak semua. Dan kuharap memang tidak, karena bila begitu aku makin pesimis.
Om selalu bilang, kamu adalah generasi selanjutnya, dan kamu akan merasakan bagaimana menjadi generasi penggerak sesuatu atau generasi yang menenggelamkan sesuatu.
-World is in our hand-
0 komentar:
Post a Comment