Disguise

Ini adalah lagu yang paling kusukai saat kelas 2 SMA (atau katakan saat aku memasuki dunia remaja atau katakan dunia bertanya). Setiap lirik lagu ini begitu merefleksikan apa yang kurasa dan ingin kukatakan tapi tak pernah bisa.

Have you ever felt some kind of emptiness inside
You will never measure up, to those people you
Must be strong, can't show them that you're weak

(disaat remaja, akan banyak pertanyaan yang datang pada dirimu, pertanyaan dari luar yang bersifat normatif..."setelah ini mau kemana? nanti mau jadi apa? mau kerja dimana? dan bla bla bla" dan pertanyaan yang paling sulit dijawab adalah pertanyaan yang muncul dari dalam diri sendiri...."siapa aku? akan jadi apa? kenapa melakukan ini? apakah ini jalan yang benar? apa ini yang aku mau? kenapa aku mengambil ini? keputusan apa yang harus kuambil? memangnya apa yang aku mau?"
Kau merasa begitu dirong-rong oleh orang-orang itu, tapi dalam hati kau begitu sepi karena tak satu pun terjawab dan mampu memberikan jawaban. Setiap kau berbicara pada orang, kau tahu tak semua dari mereka tulus mendengarkanmu, mereka akan fokus mendengarkan saat kau ungkapkan kelemahanmu. orang-orang senang mendengar kelemahanmu. kelemahanmu akan menjadikan kekuatan mereka, dan kelemahan yang kau proklamirkan akan membunuh karaktermu sendiri).
Pernyataan yang paling tak kusuka hingga saat ini adalah ketika orang dengan mudah mengatakan...."this is not you." Siapa "you" di sini?

Have you ever told someone something
That's far from the truth
Let them know that you're okay
Just to make them stop
All the wondering, and questions they may have

(demi membuat mereka tersenyum, demi membuat mereka tertawa, demi membuat mereka bahagia, kau sembunyikan semuanya. kau jadi gadis "yes girl" yang sangat patuh dan baik, namun berkecamuk di dalam. kata "iya" yang keluar dari mulutmu akan sama dengan satu goresan pilu di hati. semua itu untuk menghentikan pertanyaan dari mereka.
Orang lain terkadang terlalu ingin tahu a whole life orang lainnya, tanpa mereka sadari akan ada satu kotak rahasia yang tak perlu mereka tahu dan cari tahu, dan berhentilah mempertanyakannya, karna toh kau juga tak akan tahu kenapa kau perlu tahu akan hal itu).

I'm okay, I really am now
Just needed some time, to figure things out
Not telling lies, I'll be honest with you
Still we don't know what's yet to come

(ini bagian reff, tapi inilah yang aku suka. Para orang tua, berhentilah terlalu mencemaskan anaknya. Mereka menganggap terlalu mengenal anaknya sehingga saat anak sedang dalam memproses menyelesaikan sesuatu, mereka datang dengan alasan membantu, padahal tidak lain adalah MEMUTUSKAN. mereka khawatir akan keadaan anaknya, kebimbangan anaknya, mereka merasa terpanggil untuk menyelesaikan dan memutuskannya.
Tidak, kami hanya perlu waktu, sedikit waktu yang lebih, kami akan jujur pada kalian atas apa yang kami lakukan dan kami akan jujur pada kalian bila kami tak bisa lakukan. tapi kami tidak tahu apa yang akan datang pada kami, beri kami waktu mengenal dunia sedikit lagi. tetaplah berada mengawasi kami tapi jangan masuk ke dalam permainan kami. Pegang tangan kami, tapi jangan tarik kami keluar, peluk kami saat kami sudah berada di pinggiran dan dorong kami untuk menyelesaikan permainan ini.

Have you ever seen your face,
In a mirror there's a smile
But inside you're just a mess,
You feel far from good
Need to hide, 'cos they'd never understand

(karena kau tak percaya kami, maka kami pun tak percaya dengan apa yang kami rasakan. Kau mendapatkan pujian dari orang-orang itu, mereka berikan tepukan, mereka berikan senyum mereka, bahkan sebagian dari mereka mengidolakanmu, menyatakan betapa kagumnya. But inside you're just a mess, You feel far from good.)

Have you ever had this wish, of being

Somewhere else
To let go of your disguise, all your worries too
And from that moment, then you see things clear

(Suatu hari kau tahu, kau harus pergi ke suatu tempat yang jauh, tak ada yang mengenal dirimu, tempat untuk menjadi netral, tempat untuk menghilangkan semua beban palsu ini, tempat menjadi jujur walaupun menyakitkan, And from that moment, then you see things clear).

Are you waiting for the day
When your pain will disappear
When you know that it's not true
What they say about you
You could not care less about the things
Surrounding you
Ignoring all the voices from the walls

(kau coba menjadi jujur dengan dirimu, kau buang topeng dan tunjukkan pada lingkunganmu sekarang siapa kau sebenarnya, siapa kau sebenarnya, kau hanyalah manusia bukan malaikat dan bukan iblis, kau bisa salah dan bisa benar, kau bisa jahat tapi terkadang juga bisa baik. Tapi tidak semudah itu, karena mereka mendambakan malaikat dan surga yang penuh dengan kenikmatan, kebaikan, kesucian, dan hal-hal baik yang terlihat. dan kau pun coba menghiraukan itu semua, tetap menunjukkan ini aku....suka atau tidak suka).

I'm okay, I really am now
Just needed some time, to figure things out
Not telling lies, I'll be honest with you

Still we don't know what's yet to come
Still we don't know what's yet to come

(tapi tak perlu khawatir, aku menemukan jawabannya satu per satu, walaupun kau tak tahu apakah jawaban itu benar atau salah. tapi kau bisa merasakannya. Aku tidak akan berbohong padamu, walaupun aku tak tahu apa yang akan datang nanti....I'm okay, I really am now , dan pertanyaanku belum berakhir sampai sini).

DISGUISE by LENE MARLIN

Pengakuan Sang Negatif

Si positif mungkin tidak akan merasakan hal seperti ini, bahkan mereka tidak akan mau bersusah payah untuk mengetuk pintu hati kita hanya sekedar bertanya apa rasanya menjadi si negatif.

Si positif itu terpandang, besar, dipuja, dan selalu menjadi benar.
Kita ini.....dianggap harus dijauhi, dibuang, ditelantarkan, kalau bisa dibinasakan dari muka bumi.

Si positif percaya bahwa mereka adalah orang-orang kiriman malaikat dan Tuhan sayang dengan mereka.
kita ini lahir karena kecelakaan saja, salah buat dan Ibu Iblis yang merawat kita.

Si positif selalu dipamerkan, dan diperkenalkan ke orang sejagad dunia.
Kita ini apalah artinya, kalau bisa ditumbuk dalam-dalam, dimasukkan dalam peti, atau ditutupi dengan kain kafan. Semua orang malu dengan kita.

Si positif itu berjalan kemana saja, berbicara apa saja, bertingkah apa saja
Kita ini.....bila dapat berjalan tanpa luka itu sudah cukup, jangan berharap tanpa hina dari mereka.

Kita ini menjijikkan sekali.

Tapi walaupun kita menjijikkan, tapi harusnya kita tidak malu. Yang menjuluki kita negatif itu kan mereka, tidak ada dari kita yang meminta label ini. Kita berusaha untuk seperti mereka, yang kita pikir mereka tak punya sisi negatif sama sekali. Tapi di tengah jalan kita ini kelelahan.

Mereka positif bahkan tak menoleh pada kita, apalagi mau menawarkan setetes air.
Kita ini minta diselamatkan, tapi mereka pikir bila kita binasa itu lebih baik.

Di saat badai datang, mereka positif tidak tahu bahwa kita juga menangis seperti mereka, bisa merasakan kehilangan karena label kita dan dihina habis-habisan apalagi dijauhi teman itu adalah aktivitas hidup kita.
Tapi positif itu, bukannya memeluk kita, dan mengisi kekosongan kita, mereka sibuk membantu mereka yang positif.

mereka mengagungkan sekali toleransi dan empati, tapi sayang itu bukan untuk kita yang terkenal sebagai anak iblis, orang negatif.

Sekali-kalinya kita salah, rasanya tak ada maaf bagi salah kita.
Sekali-kalinya mereka positif salah, katanya itu khilaf.

Dengan kondisi di mana aku tak pernah merasa positif, aku tak malu menjadi negatif yang punya sisi positif.
Selama negatif itu terkungkung dalam dan tidak menyakiti orang lain. Biarkan ia, tanpa mengemis, menemukan sisi positifnya.

Di suatu hari...

Si negatif melihat ribuan orang di sekitar positif, harapnya....
setelah ia berjalan marathon dengan bulir-bulir ion negatif yang keluar melalui kulitnya.
Ia bisa mengakui pada dirinya bahwa yang dia lakukan adalah kebaikan. dan menjadi positif dengan prosesnya.....

Kotak Kubus Hitam

Kotak kubus hitam adalah perumpaan yang kubuat untuk daerah privasi dalam diri manusia. Apakah kau merasa telah mengetahui keseluruhan pribadi orang yang paling kau kenal dan dekat dalam hidup ini?
Karena aku merasa tak pernah mengenal 100% manusia karena aku yakin mereka memiliki kotak kubus hitam itu. Ada hal yang tidak kau tahu tapi orang lain tahu tentang satu diri manusia, atau sebaliknya. dan entah apa yang ada dalam kotak kubus hitam itu.

Tulisan ini ingin menyampaikan sesuatu pada seseorang......

Namun, bila memang kotak kubus hitam itu ada dalam diri setiap manusia, lalu kenapa satu manusia mempercayai manusia lainnya dengan begitu besar?
Kurasa karena sebenarnya manusia itu percaya pada kepercayaannya yang ditaruhnya pada manusia lain itu. Dalam kepercayaan itu ada satu pengorbanan besar, ketulusan, keberanian dan rasa yakin.

Lalu, bisakah pertanyaan, lalu kenapa ada manusia yang tidak bisa mempercayai manusia lainnya?
Benarkah karena dalam kepercayaan yang coba ia taruh tidak ada rasa ingin berkorban, tidak ada rasa ketulusan, pengecut, dan rasa tidak yakin?

Jawablah sendiri.

Bahkan saudaramu yang dilahirkan dalam rahim yang sama pun, saat mereka besar, masing-masing dari mereka memiliki kotak kubus hitam.

Kekasihmu....memiliki masa lalunya yang tak ingin diingat dan dimasukkan dalam kotak kubus hitam itu.

Temanmu....punya kehidupan lain di luar dunia kalian.

Bila ternyata benar setiap orang memiliki kotak kubus hitam itu, setiap orang punya privasi yang tak ingin diganggu, maka kemudian manusia membuat janji.

Janji itu merupakan sebuah kepercayaan. Apapun yang ada dalam kotak kubus hitam itu.....yang tak perlu kau tau. maka kepercayaan membuat kotak kubus hitam itu menjadi transparan bukan sebagai penghalang.

Tulisan ini aneh dan tidak sistematis bahkan mungkin tidak jelas bagi kalian, tapi memang aku ingin membuatnya begitu ehehe....

Terserah pandangan apa yang orang prediksi terhadap apa yang ada dalam kotak kubus hitamku, akan tetapi ketika aku menginginkan seseorang percaya padaku.....,

Kepercayaan itu bukanlah agar aku terlihat sebagai orang baik yang tak munafik, tetapi untuk menenangkan dirimu dari segala pikiran dan prasangka hati yang tak baik.....yang akan membuatmu gelisah, merusak pikiran dan perasaan, dan menjadi tidak tulus dalam melakukan segala hal.

Seseorang dan aku memberikan kepercayaan pada orang lain, bukan untuk keuntungan diriku, tapi untuk dirimu agar tenang dan dari siniliah akan terlihat di mana letak "ketulusan" itu .

My HolyNight

Mungkin terdengar berlebihan, tapi inilah yang kurasakan sewaktu menghabiskan malam akhir dan awal tahun. Menghabiskannya dengan tidak menjadi sendiri.

1. Aku masih bisa merasakan 'ini seperti mimpi'

Sewaktu duduk di atas menara itu, memandang satu arah yang penuh dengan gemerlap dan suara mesin bersahut-sahutan, kemudian ketika aku memutar badanku ke arah yang berlawanan, aku melihat suasana yang lebih tenang, lebih redup dan anginnya terasa begitu menenangkan. Saat memandang angkasa kosong dan melihat warna-warna yang muncul dan hilang di angkasa. Aku berpikir.....Mana pernah menyangka, jam 2 pagi, aku berada di tempat seperti ini, dengan perasaan seperti ini, pemandangan seperti ini, dan ketenangan candu seperti ini.

2. Sikap gentle tuan-tuan itu telah membuatku merasakan satu perasaan yang mungkin aku lupa rasa.

Sewaktu dalam perjalanan yang sepi dan lenggang, dihampiri orang mabuk, diiringi bermacam-macam jenis kendaraan bermotor, dan suasana berdesak-desakan. Ada satu hal yang tiba-tiba aku rasakan, rasa yang selama ini aku tolak karena tak ingin jadi lemah. Sewaktu itu dan setelahnya, tahukah wahai tuan-tuan, aku merasakan perasaan menjadi "adik" dan "perempuan". Walaupun aku mengejek-ejek dan merasa aneh dengan kecerewetan tuan-tuan itu dengan sikap tak amanku sebagai pejalan kaki, tapi di hati sisi lain, seperti ada aliran emosi yang berbeda dan yag tak pernah kurasa, merasa "aman" dan "terlindungi" bahwa semuanya akan menjadi baik-baik saja. Mungkin aku lupa merasakannya atau tidak sempat atau tidak mempunyai kesempatan untuk itu ehehe....Terima Kasih telah menjagaku dengan baik wahai tuan-tuan.

3. Momen seperti ini lagi......

Sewaktu itu aku melemparkan pertanyaan pada mereka, "sampai sekarang aku bingung kenapa jadi aku wanita satu-satunya di sini?"....Pertanyaan ini, sudah kupikirkan saat suasana mulai tenang dan memandang kosong ke depan. Tiba-tiba pertanyaan ini keluar dalam hatiku saat aku mulai ajak Tuhan berbicara, dan saat itu sebenarnya aku sudah mendapatkan jawaban dari pengalamanku.

>> Bila pernah mendengar kisahku ini bahwa mesti ada dalam satu dalam momen hidupku, aku akan bertemu dengan orang-orang yang "hebat". Aku tidak berbohong. Sudah ada beberapa, dan sebagian dari beberapa itu telah mendapat tempat yang cocok untuk mereka. mesti kalian tak percaya, biarlah. Begitu pun malam tadi, aku berpikir....bukankah rencananya tidak seperti ini, lalu kenapa aku bisa jadi tiba-tiba menjadi wanita sendiri sepeeti aku menghadapi orang-orang seperti ini sebelumnya. Kurasa ini kesempatan *lagi* dan yang selalu tak kumengerti, untuk apa semua ini?

Percayakah kalian kalau aku percaya kalian akan jadi seseorang nantinya di masa depan. Kalian harus percaya.

4. Merpati putih......tengah malam?

Ya, saat aku merebahkan tubuhku dan memandang angkasa di atas.....aku melihat satu bintang di antara awan-awan putih dan merpati putih lewat. Kaget, takjub dan tak percaya, karena saat dulu aku pernah mendengarkan satu lagu, aku pernah punya imajinasi seperti ini. Tak peduli dengan apa yang ada di sekitar.....aku menutup mata dan sedikit mengulang nada lagu itu. Ah, ini romantis sekali.

5. Lupa mengemis.

Saat ditawarkan waktu untuk sendiri, aku telah berdoa saat aku merebahkan diri. karena gelap, sedikit air mata yang bersarang mungkin memang tak akan terlihat. Saat aku menutup mata.....seperti banyak klip yang berkeliaran, yang pertama adalah mama. aku kangen sekali dengannya ternyata. Kemudian.....dan kemudian.

Hingga pada akhirnya, di satu detik setelah aku menyelesaikan semua ucapan terima kasihku, aku baru menyadari bahwa tahun ini tak ada doa mengemis dariku, isinya adalah terima kasihku.

Apa maksudnya? maksudnya semua sudah terpenuhi?

Tidak, hanya saja waktu itu aku ingat om pernah bilang, kita itu sudah terlalu banyak doa untuk mengemis tapi lupa berterima kasih. Karena itu, momen menenangkan dan begitu mengesankan bagiku karena begitu indah aku gunakan untuk doa syukur, karena aku akan tahu bahwa aku akan mengemis pada Tuhan setiap saat. Tapi momen indah harus digunakan untuk menyatakan perasaan spesialku padanya. seperti seorang kekasih yang menyatakan perasaanya di suatu momen spesial ehehehe.....belebihan ya ini.

dan....

Momen berdesakan saat itu......Yang kurasa adalah, selama ini aku mengidealkan dan memimpikan keaadaan harmonisasi dan ketenangang. Tapi dalam kehidupan nyata, benar itu adalah hal ideal dan mimpi.

Berada dalam kondisi seperti orang antri sembako katanya, ya.......saat itu juga perasaan ekslusivitas itu menghilang dan bahwa begitulah di hadapannya, semua terlihat sama.

Raut wajah yang kulihat adalah kesengsaraan, penderitaan, amarah, sikap tak peduli, kejam, tak berperasaan dan menantang maut.

Momen jam 12 itu seperti.....Bila kau lihat "atas" kau lihat indahnya kegemerlapan dan hilang dalam beberapa detik, saat kau tengok "bawah dan samping kanan kirimu" kau akan lihat pergulatan dari penderitaan dan kesengsaraan.

Itulah kenapa, melihat angkasa terasa menenangkan.

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.