"Sebuah" Puisi Justifikasi

Seorang Anita mempersembahkan sebuah "puisi justifikasi" ..... (eum setelah selesai menulisnya kurasa bukan puisi, anggaplah ini puisi kontemporer karena tidak puitis sama sekali, “Kau” tahu itu)

Bernaungkan judul “Aha, Kau….”

“Kau” adalah prioritas terakhirku dalam perjalanan ini.

Bila “Kau” tidak spesial, aku yakin saat ini diketahui kau akan lari, sungguh aku yakin! Hehe

Tapi, aku yakin “Kau” spesial karena kau tahu itu.

Bukanlah menjadi nomer satu yang selalu terpenting.

“Kau” menjadi prioritas terakhir agar semua fokus dan perhatianku ada pada “Kau”.

Karena “Kau” prioritas yang terakhir dan teman seumur hidupku.

Yang kupegang teguh dan kuyakini, karena aku bergolongan darah B dan Berzodiak Sagitarius.

“Kau” tahu itu kan.

Apakah itu arti “Kau” teman seumur hidupku?

Mungkin, “Kau” bukanlah orang yang akan kupuja-puja seperti fangirl pada artis idolanya setiap saat,

Hem, bagaimana suatu saat bila kau membuat botak rambutmu, atau kau tidak mencukur kumismu….fiiuuuh, jelas kau bukan pujaan hidupku di waktu itu.

Kau juga tidak serendah itu untuk kusebut sebagai “pacar” yang bertugas antar jemput, isi pulsa, barter isi sms yang memuakkan, dan selalu di hadapan makananku ada wajahmu. Membosankan!

Tapi yang pasti, kita berteman. Aku akan menemanimu seumur hidupku, bagaimana pun situasinya, kita berteman. Jadi aku boleh mengkritisi kepala botak atau kumismu, dan aku akan menghargai dirimu karena kau teman setiaku yang menerima aku yang menyebalkan dan cerewet ini. T___T

Kau itu, pasti teman yang hebat, bukan karena bisa menaklukan hatiku dan pikirku, tapi kau bisa menerimaku menjadi temanmu.

Bagiku…..Menerima diriku itu lebih hebat dari menaklukan apapun dari diriku.

Menjadi temanku, itu lebih berat daripada menjadi musuhku.

Karena aku pun tidak sesempurna itu, begitupun, Hai “Kau” yang di sana.

Ya sudah, Marilah kita berteman selamanya….Mari kita saling menerima, dan membangun sesuatu hal yang kita sukai bersama.

*Tulisan ini sih sudah mewakili isi kepala dan perasaanku, tapi belum memenuhi unsur estetika yang diperlukan haha

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.