lucu juga kalau dipikirkan

Sewaktu mendengarkan lagu "Ashita, Boku Wa Kimi Ni Ai Iku" sore ini sambil merebahkan diri dan memandang angkasa di depan, lucu juga memikirkan bagaimana begitu bebasnya pikiran dan perasaan manusia terhadap apa yang dimiliki dan dirasakannya pada orang lain.

Aku hanya memikirkan, sebuah pertemanan seperti sebuah perjanjian, itu terasa dan dikenali. Mana teman dan bukan teman, bahkan terkatakan.

Tapi lucu juga aku memikirkan bagaimana dari SD-hingga sekarang, bahkan tak ada yang tahu siapa yang aku suka dan kupikirkan, kuharapkan dan kuimajinasikan hal-hal lucu di pikiran dan perasaanku.

Perasaan seperti itu tidak dikenali dan tidak terkatakan


Sekilas lalu.....kau tahu kenapa dulu aku memilih menyukai "tetsu?" karena di antara temanku tidak ada yang memperhatikan dan menyukainya.

Aku lebih sering menyukai orang yang tak disukai banyak orang, dulu aku pikir kenapa ya?
mungkin karena aku tidak suka berbagi hahahaha, mudah sekali cemburu hahahaha, dan mudah sekali melepaskan bila sedikit saja aku ragu hehehe....

dengan tidak ada yang memandang dan memperebutkan, itu membuatku tenang dan senang dengan begitu apa adanya, tapi masalahnya orang yang kusuka selalu juga disukai orang lain.
sebenarnya itu bagus kan, artinya aku bisa melihat "nilai" spesial dalam diri seseorang yang juga membuat orang lain menyukainya, tapi itu mengganggu apalagi hingga sampai pertanyaan-pertanyaan dan keingin tahuan yang menggangu privasi.

Dulu, aku berbohong pada temanku, bahwa aku tidak menyukai tetsu lagi karena suatu alasan (padahal alasan sebenarnya adalah karena temanku menyukainya) hahahaha

aku tidak suka berbagi, egois, mudah cemburu, dan mudah ragu.....padahal hingga sekarang aku tetap menyukainya hahaha....

Begitu pun hari ini.


0 komentar:

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.