05 December 2010 |
0
komentar
Semakin sering bertanya, maka akan semakin sering memikirkan, dan semakin sering mencoba mencari jawaban.
Namun, bila suatu saat nanti terasa telah menemukan jawaban, apakah itu jawaban yang dicari, bukan yang dibuat?
Kenyataan tak pernah 100% seperti yang diinginkan. Harapan itu terlalu sempurna untuk sebuah kenyataan.
Bagaimana bila ternyata yang dicari adalah sebuah pertanyaan yang jawabannya akhirnya terpaksa dibuat bukan dicari, karena semakin dicari....semakin sulit di dapat.
"Saat seseorang mencari jawaban tentang Tuhan? dan kemudian Dia berkata, setelah jadi Profesor aku baru mendapatkan jawabannya."
benarkan itu jawaban yang dicari? benarkan itu jawaban di kenyataan?
Ataukah
itu adalah jawaban yang dibuat. Yang bisa didefinisikannya, dimengerti olehnya dan diterima oleh dirinya.
Manusia katanya terdiri dari berbagai macam unsur dan mengalami berbagai macam kejadian dalam waktunya.
Bila secara utuhnya, maka manusia menjadi mudah dikenali.
Bagaimana dengan manusia yang telah menjadi korban mutilasi, apa semakin mudah dikenali?
Semakin dikenal, sepertinya manusia itu semakin tak akan kau mengerti adanya.
Pernahkah merasa bahwa mengenali orang lain itu lebih mudah daripada diri sendiri?
karena saat melihat orang lain aku melihat utuhnya, dan ketika kutengok dalam diri ku saat melihat unsur-unsur detailnya, dan itu membuatku tak sanggup memaknainya menjadi satu keutuhan.
Dan pada akhirnya.....
kesendirian adalah suatu kondisi dan momen yang selalu akan datang pada saatnya dalam diri manusia.
Kesendirian, tidak selalu berhubungan linear dengan kesedihan. Kadang kesendirian datang, karena manusia tak selalu memahami manusia lain, dan tak selalu memahami dirinya.
Suatu kondisi yang akan membawamu ke dalam waktu di luar kenyataan, mimpi & harapan .....
Namun, bila suatu saat nanti terasa telah menemukan jawaban, apakah itu jawaban yang dicari, bukan yang dibuat?
Kenyataan tak pernah 100% seperti yang diinginkan. Harapan itu terlalu sempurna untuk sebuah kenyataan.
Bagaimana bila ternyata yang dicari adalah sebuah pertanyaan yang jawabannya akhirnya terpaksa dibuat bukan dicari, karena semakin dicari....semakin sulit di dapat.
"Saat seseorang mencari jawaban tentang Tuhan? dan kemudian Dia berkata, setelah jadi Profesor aku baru mendapatkan jawabannya."
benarkan itu jawaban yang dicari? benarkan itu jawaban di kenyataan?
Ataukah
itu adalah jawaban yang dibuat. Yang bisa didefinisikannya, dimengerti olehnya dan diterima oleh dirinya.
Manusia katanya terdiri dari berbagai macam unsur dan mengalami berbagai macam kejadian dalam waktunya.
Bila secara utuhnya, maka manusia menjadi mudah dikenali.
Bagaimana dengan manusia yang telah menjadi korban mutilasi, apa semakin mudah dikenali?
Semakin dikenal, sepertinya manusia itu semakin tak akan kau mengerti adanya.
Pernahkah merasa bahwa mengenali orang lain itu lebih mudah daripada diri sendiri?
karena saat melihat orang lain aku melihat utuhnya, dan ketika kutengok dalam diri ku saat melihat unsur-unsur detailnya, dan itu membuatku tak sanggup memaknainya menjadi satu keutuhan.
Dan pada akhirnya.....
kesendirian adalah suatu kondisi dan momen yang selalu akan datang pada saatnya dalam diri manusia.
Kesendirian, tidak selalu berhubungan linear dengan kesedihan. Kadang kesendirian datang, karena manusia tak selalu memahami manusia lain, dan tak selalu memahami dirinya.
Suatu kondisi yang akan membawamu ke dalam waktu di luar kenyataan, mimpi & harapan .....
0 komentar:
Post a Comment