Yang Tak Pernah Kumengerti

Sewaktu Ibu JEP mengatakan....[Apakah nanti kamu akan mau menggendong anakmu dengan selendang dan berjalan di mall?]

Kudengar sedikit sahutan riuh, sebagian tertawa, sebagian tersenyum, dan banyak bagian yang terkejut. Aku termasuk bagian yang tersenyum karena Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang selalu ingin kulemparkan pada orang-orang yang menurutku adalah orang spesial.

Mereka spesial. Bilapun ku diberikan kesempatan untuk menjabarkan profiling mereka, maka 98% aku yakin semua orang akan membelalakan mata.

Sedari SD, entah kenapa aku merupakan gadis yang beruntung karena selalu dipertemukan dengan orang-orang yang mungkin nanti kelak, bahkan mereka tidak akan punya waktu untuk bertemu denganku.

Dimulai dari SD bertemu dengan orang yang.....[kurasa dia cocok masuk ke sekolah luar biasa di luar sana], tapi tak akan lama bertemu.

SMP


SMA

Ada saja yang spesial, dan awal masuk kuliah pun langsung dipertemukan dengan orang-orang spesial. Di pertengahan semester diberikan kesempatan untuk duduk makan berdua dengan si genius matematika seasia, eropa, dan Amerika, dan sekarang pun telah pergi ke luar sana [ke tempat yang lebih pantas untuk orang-orang ini]

Tinggalah aku sendiri.....

Perjalanan hidupku dengan orang-orang spesial selalu diakhiri dengan perpisahan tanpa salam perpisahan....tiba-tiba datang dan menghilang begitu saja, dan itu sudah biasa.

Kau jangan salah, Mereka bukan artis yang dielu-elukan. Bahkan sebagian mereka dapat kau temukan di lorong-lorong berdebu dan di belakang gedung sekolah. karena orang biasa sulit melihat orang luar biasa.

Orang-orang luar biasa tidak seperti yang di sinetron / film.....didamba-dipuja-dielukan-diteriaki seperti maling.
Mereka hidup dalam dunia seperti miniatur dunia yang mereka inginkan.

Mereka orang bebas, atau bahasa yang kuberikan pada temanku saat makan siang tadi....[Orang-orang ini tidak neko-neko]

Anak SD yang kukenal.....dengan buku yang anak SMA pun mungkin tak mengerti isinya, selalu duduk di bawa tangga, dan mengulurkan tangannya saat aku mulai dihina atau disakiti, membawaku ke dalam dunianya, dan akhirnya tertawa.

Anak SMP yang terkenal paling kasar dan nakal di sekolah tapi kegantengan tingkat tingginya menutupi keburukannya dan DIA CERDAS SEKALI. sempat ingin saling tampar antara aku dan dirinya, namun dari sanalah akhirnya, aku selalu dilindungi bahkan.....sempat di-Bullying oleh beberapa anak perempuan karenanya.

Di perkuliahan.....keajaiban semester 3, dan aku pernah menceritakannya di blog ini.

Semua itu menyenangkan....sementara.....namun sangat mengesankan. Aku bukan artis dan tidak punya kelebihan yang patut diirikan oleh wanita seusiaku, tapi satu hal yang kubanggakan adalah pernah mengenal orang-orang [luar biasa ini]. Yang mungkin tak dimiliki oleh gadis sampul majalah.

Dan kembali ke masalah pertanyaan dosen itu.....

Orang-orang ini, aneh tapi aku suka. Dan aku yakin semua orang akan suka dan tergila-gila. Tapi aku tidak tergila-gila, karena aku tidak pernah sempat menanyakan pada orang-orang ini....[apa nanti bila kau jadi seorang suami, mungkinkah kau menggendong anakmu di keramaian? dan memainkannya di atas dadamu saat aku sedang sibuk di dapur? dan maukah kau mengajaknya jalan-jalan berdua saja di saat sore hari?]

Aku tidak pernah punya memori [Ayah yang menggendong anaknya] tapi aku sangat cemburu dengan Piaget yang begitu dekat dengan anaknya. Iklan popok yang membuatku berimajinasi mengenai keluarga yang indah.

Aku rasa, mungkin inginku adalah bukan mencari seorang suami yang hebat dan diidolakan oleh semua wanita, tapi mencari sosok seorang ayah yang diidolakan oleh anak-anak dan istrinya.

Itulah~ yang tak bisa dijawab oleh orang-orang luar biasa, karena pikiran mereka tidak sesederhana pikiranku hahahaha.....dan bagiku mereka sangat akan menyia-nyiakan sisa hidup untuk memikirkan hal ini.

0 komentar:

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.