Sebuah cerita fiksi,
Dia berjalan gontai, bertanya-tanya dalam hatinya, kemudian dia bertemu dengan seseorang yang bisa menjawabnya, “Wahai Malaikat, apa salah dan kurangku sehingga aku masuk golongan kaum nerakawan?”. Sang malaikat menjawab, “apa kau sudah taat pada Tuhanmu?”. Orang itu menjawab, “tentu saja, setiap hari dan setiap waktu aku menyembah dan berdoa padanya. Malaikat menyahut, “ Apa yang kau sembah?”. Orang itu diam.

Tulisan ini, kali ini, lagi-lagi opini. Bukan bermaksud apapun, tidak ingin menyakiti siapapun dan tidak bermaksud membuktikan apapun. Ini hanya hasil diskusi anak dan pamannya.

Setiap waktu pergi ke tempat Ibadah.
Setiap waktu memegang benda suci.
Setiap waktu menyembah sesuatu.
Setiap waktu menggumamkan sesuatu.

Siapa yang di sembah?

Tempat Ibadah? Benda suci? Sesuatu yang disembah (bisakah aku katakana berhala?), gumaman?

Siapa yang disembah?

Apakah Tuhan di sana? Bukan di sini?

Siapa yang disembah?

Tidak adakah yang bertanya dan tidak adakah yang bisa menjawab.

Tidak apa-apa bila menyembah, itu adalah sebuah harapan. Manusia mati bila tanpa harapan.
Ketakutan dan ketidakberdayaan manusia membuat mereka perlu akan adanya sesuatu yang disembah, bila tidak mereka akan merasa lemah dan rapuh.
Bila tidak, mereka akan melakukan “hara-kiri”

Maka dari itu, jangan menunjukkan telunjuk tanganmu pada orang yang menyembah dan yang tidak menyembah.

Yang menyembah, siapakah yang disembah?

Yang tidak menyembah, seberapa kuat kau bertahan tanpa ada yang disembah (diharapkan-disalahkan-dimiliki)

Akan tetapi,
Berhati-hatilah dalam menyembah,
Jangan sampai.....MENUHANKAN YANG BUKAN TUHAN.

Menjadi Nerakawan tanpa di sadari.

Hanya Refleksi Diri..... Bukan bermaksud apapun, tidak ingin menyakiti siapapun dan tidak bermaksud membuktikan apapun. Ini hanya hasil diskusi anak dan pamannya.

2 komentar:

  1. Rui said...:

    Wah... senang nya belajar bahasa Jepang...

    Ganbatte....!!!!^^

  1. A.N.Y said...:

    Hai, domo arigato gozaimasu (^o^)/

    btw, kayaknya rui salah tempat komen deh hahaha, tapi ga masalah (^.^)v

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.