^Detest^



Rasa ini.....Sungguh sudah kucoba untuk diredam dan dilupakan, tapi aku adalah diri yang paling bodoh dalam mengkamuflase perasaanku sendiri.

Dan rasa ini mulai memakan nuraniku dan menumbuhkan ambisi-obsesi-dan rasa dendam juga benci setengah mati.

Sampai air mata ini jatuh pun tidak menghapus sama sekali rasa dendamku.

Aku mencoba, seakan tidak terjadi apa-apa, bersikap seperti apa adanya, tapi kini aku sendiri, dan rasa dendam itu mulai merasuki.

Aku dendam! dendam ini adalah dendam yang paling aku takutkan.

Perasaan dendam ini sama persis seperti perasaan dendam beberapa tahun lalu.

Perasaan dendam yang melahirkan ambisi luar biasa, yang membekukan nurani, dan mengikat kuat perasaan dan tidak pernah lega akan kepuasan.

Dendam ini dibuat untuk membelalakan mata seseorang, membuka katup mulutunya, dan mencambuk dirinya.
kalian.....
membuatku mendendam.

Satu sisi aku ketakutan, rasanya ingin menangis.

Di sisi lain, dendam ini yang sekarang membuatku begitu kuat dan bertahan.

Entah apa yang bisa melunturkan dendam ini.

Dendam ini....Benar-benar menguras air mataku.

Kenapa, begini lagi?!

(setelah ini, aku tak berharap yang membaca menganggap ada sisi malaikat dalam diriku, dan jangan hubungakan institusi ataupun statusku sekarang, karena tidak akan ada hubungannya)

0 komentar:

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.