Kurang Sendiri

Saat kembali ke kota ini, aku tahu bahwa separuh hatiku tertinggal di sana,

Separuh hati bersalah.......

Kesombonganku telah menjadi kebodohanku yang teramat sangat.

Kenapa....semua yang dikatakan dan dipikirkannya tak bisa lagi kutangkap dengan inderaku.
Bahkan dengan lancanganya, aku berpikir bahwa Beliau sudah mengalami tanda-tanda delusional.
Orang yang terlalu sering berimajinasi dan berpikir dan hidup sebatang kara selama usia hampir 60 tahunnya.

Baru saja aku melangkah kembali di kota ini,
Seakan sidang pembuktian itu langsung ditamparkan ke mukaku.

Oh Tuhan, betapa logika sesat itu bisa mengelabui kenyataan,
Betapa imajinasi memang hanyalah bayang-bayang, mana tahu itu adalah logika masa depan.

Hanya di tahun depanlah, kesempatan untuk meminta maaf secara langsung padanya,
badannya mulai mengurus, dia mau mulai makan, namun aku tak bisa menangkap pikirannya sehingga ia pun tak bernafsu makan lagi....

Apakah Aku sudah menjadi Aku yang Berbeda........?

Kenapa? Aku sudah tidak bisa mencapainya?


Apakah.....Aku kurang sendiri?

0 komentar:

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.