Dari Gadis Kecilmu, mama

Saat mengungkapkan ini yang ada di dalam pikiranku adalah gambar mama dengan baju lusuh satu tangan memegang penggorengan dan satu lagi memegang ember.

Anak-anak mama waktu itu tertawa sekali dan mama menjadi merajuk kecil.

Mama, ketika kuiingat foto itu, tahukah mama, bahwa di sana kau mencerminkan seorang wanita yang kuat. Dan begitulah kau mengajarkanku menjadi wanita yang cerdas dan kuat.

Pesan mama, menjadi wanita itu tak mudah, menjadi wanita itu harus tahan sakit dan menumbuhkan anak perempuan itu tidak mudah. Wanita itu harus bisa menjaga dirinya sendiri.

Mama....sekarang barulah aku sadar, yang kau didikkan padaku saat aku kecil adalah agar aku jadi kuat. Mama melarang om membantuku mengeluarkan sepeda motor saat SMP, mama mendaftarkan barang belanjaan dan membebaskanku ke pasar dengan sejumlah uang, mama membiarkan ku kelas 3 SD bersepeda ke sekolah, mama membiarkanku jatuh dari sepeda motor, mama membiarkanku membawa motor, mama meninggalkanku sekali-kali

Mama, bila orang hanya membaca kalimat di atas mesti mereka pikir mama ibu tiri hehehe, tapi mama, sekarang beginilah aku. Aku rasa mama berhasil menjadikanku wanita yang kuat di antara gadis seusiaku.

Mama, tahukah banyak yang tidak menyangkan bahwa mama akan membiarkanku tinggal dan mengurus sendiri segalanya di sini, di seberang pulau tempat mama tinggal, tanpa orang yang kukenal bahkan keluarga, aku sendiri di sini mama.....

orang-orang menggeleng-geleng setiap menanyakannya padaku, tapi aku kagum pada mama. betapa beraninya mama, betapa berkorbannya mama, betapa mama mempercayaiku.

Mama, ingatlah terus janjiku di semester 2 bahwa sebelum mama & papah bahagia, adik dan kaka hidup terjamin, aku tidak akan memikirkan kesenanganku sendiri.
Mama bilang, jangan berkorban seperti itu.

Mama, ini bukan pengorbanan karena aku tidak merasa sakit sama sekali, mama....ini adalah impianku, mama.....

mama, walaupun aku bukan anak pertama mama, tapi aku merasa aku harus melakukan ini, mama.....karena Nita sayang mama....Tidak ada yang lain. Semua untuk mama.

karena itu mama harus bahagia, karena kebahagiaan mama adalah keberhasilan bagiku, mama.

Mama, tunggulah satu tahun lagi, aku akan membawamu ke gedung UGM yang besar dan akan kau dengar namamu di sebut di ribuan orang itu dan dengan bangga kau dengar keberhasilanmu menumbuhkan gadis kecil ini.

Gadis kecil ini belum dewasa, tapi dia tidak akan menjadi kekanak-kanakan dan membuat mamanya khawatir apalagi menangis.

Mama..........Hari ini untuk mama.

0 komentar:

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.