20 November 2010 |
0
komentar
Beberapa hari menutup blog karena marah yang tidak tertahankan. Masalahnya adalah marah ini ditujukan pada diri sendiri. Dan diri sendiri tidak pernah sanggup cukup untuk memikirkan dan merasakan kemudian memaafkan. Kebiasaanku adalah dengan menuliskan segalanya terkadang akan ada proses kognitifku yang berjalan sehingga seakan ada 'insight' yang masuk ke dalam pikiran bahwa sebenarnya masalah itu 'seperti ini adanya'. Mulai berkuranglah interpretasi buruk yang akan memperkeruh suasana.
Tapi dari kejadian itu, seakan membuktikan bahwa Ibu JEP itu benar. Kalian itu mudah sekali menganalisa sikap orang lain. Aku merajuk. dan mudah sekali orang-orang di sekitar menganalisa kenapa aku merajuk, kenapa harus merajuk, kan itu salahmu, biarkan saja. Mudah sekali, bahkan aku juga sering begitu.
Tapi lagi, coba saat aku merajuk, kemudian kalian merasakan (rajukan) itu, apakah komentarnya akan menjadi berbeda?
oh tadi dia itu begini makanya jadinya begitu, oh harusnya aku ga begini malah bikin dia jadi gitu, dan bla bla bla.....
Makanya, merasakan itu sulit yaaa....
Maka dari itu, kalau memang masalah ini bersumber dari diriku dan itu disebabkan orang di sekitarku yang lebih baik tidak memperkeruh suasana, diam adalah cara terbaik. daripada mendengarkan analisa orang lain, lebih baik mencoba merasakan apa yang kurasakan dulu.
baru analisalah sesuka kalian saat semuanya sudah menjadi baik. hahaha....
Dan dari sanalah sebuah tulisan refleksi menjadi penting bagiku......karena terkadang tulisanku lebih bisa merasakan perasaanku daripada manusia yang ada di sekitarku yang terlalu sibuk menganalisanya.
Tapi dari kejadian itu, seakan membuktikan bahwa Ibu JEP itu benar. Kalian itu mudah sekali menganalisa sikap orang lain. Aku merajuk. dan mudah sekali orang-orang di sekitar menganalisa kenapa aku merajuk, kenapa harus merajuk, kan itu salahmu, biarkan saja. Mudah sekali, bahkan aku juga sering begitu.
Tapi lagi, coba saat aku merajuk, kemudian kalian merasakan (rajukan) itu, apakah komentarnya akan menjadi berbeda?
oh tadi dia itu begini makanya jadinya begitu, oh harusnya aku ga begini malah bikin dia jadi gitu, dan bla bla bla.....
Makanya, merasakan itu sulit yaaa....
Maka dari itu, kalau memang masalah ini bersumber dari diriku dan itu disebabkan orang di sekitarku yang lebih baik tidak memperkeruh suasana, diam adalah cara terbaik. daripada mendengarkan analisa orang lain, lebih baik mencoba merasakan apa yang kurasakan dulu.
baru analisalah sesuka kalian saat semuanya sudah menjadi baik. hahaha....
Dan dari sanalah sebuah tulisan refleksi menjadi penting bagiku......karena terkadang tulisanku lebih bisa merasakan perasaanku daripada manusia yang ada di sekitarku yang terlalu sibuk menganalisanya.
0 komentar:
Post a Comment