Manajemen Diri


Aku tahu dan mengerti bahwa manusia itu seperti uang, terdiri dari dua sisi.
Baik - Buruk

Hari ini saya melihat sikap buruk manusia.

Ini memaksa saya untuk menuliskannya. Ini bukan sebuah ejekan, ini adalah refleksi bagi diri saya sendiri, sungguh.

Hari ini, adalah hari yang saya tunggu-tunggu untuk ditaklukan, ya, ujian sisipan manajemen.
saya begitu bersemangat menyelesaikan tanggung jawab ini dengan baik.
Tapi ternyata, hari ini saya mendapat pelajaranMANAJEMEN DIRI yang langsung di depan mata.

Sang Dosen tidak hadir sehingga diwakilkan oleh seorang staf pengajaran.

Saat itu sudah pukul 14.30 dan manusia yang membawa badannya ke dalam kelas masih setengah. Aku tahu, hari HUJAN!
Tapi masih ada manusia yang berani menaklukan hujan.

Saya SANGAT KECEWA! dengan keadaan di dalam kelas tadi. Sungguh kekanak-kanakan.
Bukan seperti di ruang kuliah, tapi di pasar ikan!

Itu adalah waktu ujian, seharusnya setiap orang dapat menghargai waktu penting itu. Seharusnya setiap orang sadar, bahwa di antara mereka ada yang sangat menghargai waktu itu.

Seseorang melecehkan soal tadi.....berkata dengan nada mengejek, "soal apa-apaan ini."
ya memang, nyatanya soal tadi memang tidak terlalu sulit, tapi tetap tidak patut dilecehkan.
Anak itu tidak tau kan, bagaimana si pembuat soal meluangkan waktu dan pikirannya untuk membuat itu.
Tidak ada hal di dunia ini yang patut dilecehkan, bahkan benda mati sekalipun. Apalagi melecehkan makhluk hidup! saat kita diberi soal sulit, kita melakukan self-serving bias (mengatakan tidak pernah diajari / tidak ada di slide), saat orang lain memberikanmu kesempatan untuk memperbaikinya, kau melecehkan!

Kedua, suasana yang harusnya begitu tenang dan menunjukkan kedewasaan diri masing-masing, justru diolah seperti pesta ulang tahun anak 3 tahun. Bukan tangan bekerja, tapi mulut berkoar, mungkin....karena dalam pikiran mereka sudah menyepelekan apa yang ada di hadapan mereka.

ketiga, Rasa HOMAT yang sirna! walaupun yang duduk di meja depan itu bukan lah seorang yang memiliki gelar, tapi dia PANTAS untuk dihargai, dengan cara bersikap dewasa dan sopan. Saat staf itu menegur, malah ditertawakan, Friends, You're not human!
Aku Egois - Sombong - jahat.....tapi Nuraniku masih bisa berkata untuk menghormati orang yang lebih tua dariku!

keempat, SELF-AWARNESS yang buruk! mereka lupa, bahwa ada orang yang sudah belajar mati-matian, datang dengan basah kuyup yang ingin menuntu haknya untuk mendapatkan kondisi belajar yang nyaman, dan melaksanankan kewajibannya dengan sungguh-sungguh.

kelima.....belajar untuk MENGHARGAI WAKTU.

Aku tahu bahwa setiap manusia berbeda, ada hal yang mungkin bisa kita maklumi tapi tidak pada orang lain, tapi setidaknya bila kau sudah membuang waktu dan tidak menghargai waktu itu sendiri, maka jadilah profesional dengan menghadapi apa yang ada di hadapanmu , dan tunjukkan pada waktu bahwa kau masih menghargai waktu yang ada sedikit itu, bukan dengan......MEMBUKA mulutmu lebar-lebar...melengkingkan suaramu dan merasa kau adalah orang yang Menguasai waktu!

Maaf.......mungkin memang hanya aku yang terlalu authocratic.

0 komentar:

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.