Because I'm A Human


Sewaktu ingin menulis ini, aku berpikir.....
tulisan ini lagi-lagi akan menjadi sangat subjektif,
karena yang menuliskannya pun adalah manusia.
Because I'm Human.

Sewaktu ingin menulis ini, si gadis berpikir.....
tulisan ini akan menjadi tulisan sampah di keesokan hari karena inkonsistensinya di masa depan.
karena yang menulisnya tidak tahun momen apa yang ada di menit berikutnya.
Because I'm Human.

Sewaktu ingin menulis ini, si manusia berpikir.....
tulisan ini memiliki nilai validitas prediktif yang kecil
karena yang menulis tidak terlalu peduli dengan angka.
Because I'm not mathematician *heeee....*

Sebenarnya, penulis hanya ingin mengatakan terhadap amatannya yang singkat, bahwa.....

Sebegitu rapuh dan tidak berdayanya kah manusia sehingga ia selalu berkeinginan menyerahkan dirinya pada manusia lain tanpa syarat.

Sebegitu tololnya kah manusia menyerahkan dirinya sebagai manusia pada manusia lain yang juga tidak bisa menjamin apapun atas diri manusia itu sendiri.

Sebegitu serakah nya kah manusia ingin menjerat dan memenjarakan manusia lain untuk kepuasan dirinya sendiri.

Sebegitu tidak bernurani nya kah manusia, merebut manusia lain dan menggores perasaan orang lain dengan dagingnya sendiri.....

Jika pun manusia itu Serapuh, Selemah, Setolol, Serakah dan Tidak bernurani, Serahkan dirimu pada Orang yang Bisa Menjamin Dirimu.

"Kau Tahu Siapa Dia"

"Dia yang Kau Puja dan Kau Sembah".

Jangan bernafsu menyerahkan dirimu pada manusia lain yang juga sama lemahnya seperti dirimu.

Terinsipirasi dari Jeleknya suasana hatiku hari ini karena melihat kepalsuan manusia yang menyatakan dirinya lemah padahal semua hanyalah tameng dari keserakahannya. Dan ini pembelaanku.......

Because I'm Human.

Aku tidak akan menyerahkan diriku sepenuhnya pada makhluk yang juga sama seperti diriku.

0 komentar:

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.