-Unpublished-

Mungkin karena tempatnya yang cozy, dengan cahaya lampu yang bagus, dan suasananya yang private...akhirnya aku menceritakan hal sesungguhnya pada teman dekatku di kos, padahal kupikir hingga usia bumi tutup tahun pun hal ini akan menjadi milikku sendiri. Tapi tadi malam suasana untuk mengeluarkan unek-unek itu sangat besar. Aku tak tahan lagi untuk bisa menceritakan pada seseorang yang netral. dan kemudian bisa memberikan masukan padaku.

Plong! Itulah kata yang keluar saat dia menanyakan padaku, "bagaimana rasanya sekarang?"

No, aku bukan sedang menyembunyikan kejahatan atau hal-hal buruk, ini adalah hal baik, namun bila tersembunyi seperti ini rasanya sungguh tak nyaman.

"kau harus mengatakan semua ini padanya sebelum rasa bersalah itu kau bawa kemana-mana, apalagi tadi kau baru bilang, you believe in karma."

Aku sudah memikirnnya jauh beberapa saat yang lalu.....

tapi mengatakan hal sesungguhnya sama dengan kau menceritakan keseluruhan cerita novel ini secara lengkap bahkan milik tokoh lain, dan itu namanya adalah pengkhianatan.

Kemarin, di hadapan temanku, aku bertekad, ya....aku harus menyelesaikan unfinished business ini, tapi.....sekarang saat logikaku benar-benar jalan, segala sesuatu memang ada konsekuensinya dan konsekuensi bila aku mengatakannya lebih besar daripada tidak, sungguh.

Maaf temanku, aku batal melakukan segala hal yang kau sarankan padaku. Aku masih tak sanggup melihat kisah novel ini berakhir, dan....Aku tak mau mengkhianati apalagi menyakiti perasaan temanku lainnya.

Dari beribu-ribu kisah novel yang ada, ada beberapa novel yang unpublished karena sang penulis tak sempurna menyelesaikannya, atau terlanjur menutup bukunya sebelum tanda titik itu ada.

Biarlah teman, semua itu merupakan momen unforgettable-ku selama kuliah di sini.

And i'm still can smile good haha



0 komentar:

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.