^ Non Sense^



Hal ini dialami kemarin sore! Saat pengambilan sertifikat, ada beberapa hal yang bisa tulis disini^^ yaitu kebiasaan seseorang yang menganggap dirinya profesional padahal itu hanyalah keprofesionalan yang semu, sama seperti seseorang yang mengatakan dirinya menderita insomnia padahal saat diperiksa tidak ada tanda-tanda penyakit tersebut hanya saja ia mengalami tekanan psikis karna suatu masalah yang membuatnya sulit tidur.

Saya akui memang kami salah terlambat mengambil sertifikat itu, tulisan ini bukan untuk membuat saya benar, hanya saja ada hal yang lucu yang sudah membudaya di kalangan orang-orang yang menganggap dirinya ”orang sibuk” alias ”orang yang suka membuat sesuatu menjadi sulit hingga ia mengalami kesibukan semu yang luar biasa”.

Perempuan itu berkata, ”saya ini profesional aja ya de, saya mungkin sekarang marah tapi nanti setelah ini semua, saya akan melupakan segalanya!

NON SENSE!!!!!!!!!!!

Lalu kenapa ia masih mengingat wajah gadis yang mengatakan ingin supaya sertifikat itu diantar saja ke tiap kelas supaya ga repot-repot begini, supaya ga ada yang saling disusahkan, bahkan ia mencari wajah gadis itu kemarin dan untungnya gadis itu tidak ada.
Saya akui memang gadis itu salah, tapi yang lebih salah lagi adalah ucapan yang baru beberapa detik ia katakan, yang mengatakan setelah ia marah dan ia akan melupakan semuanya adalah salah satu bentuk keprofesionalannya adalah NON-SENSE!
DIA BERDUSTA DALAM SATU WAKTU!

Dia mengatakan dia orang yang keras dan tegas, dan ia tidak suka berada dalam situasi yang tidak sesuai dengan keinginannya, ia bilang itu adalah profesional?
NON-SENSE!
Bila memang ia orang yang begitu, bila ia mengakui bahwa dia profesional, dia tidak akan PILIH KASIH!
Ia meminta maap kepada gadis yang ia marahi dan Ia berterima kasih pada dua laki-laki yang mau berbicara dengannya.....IA HANYA BERTERIMA KASIH PADA KEDUA LAKI-LAKI ITU! Lalu bagaimana PENGORBANAN GADIS YANG IA OMELI DENGAN SUARA KERAS DI HADAPAN UMUM????? KENAPA IA TIDAK MENGANGGAP SIKAP GADIS ITU ADALAH SUATU KEBERANIAN DAN KEHORMATAN BAGINYA KARENA GADIS ITU TIDAK TELPON ATAU SMS MELAINKAN BERBICARA DAN MINTA MAAP LANGSUNG.....TIDAK ADA KATA TERIMA KASIH BUAT GADIS ITU, HANYA MAAP DAN ITUPUN IA KATAKAN KARNA SALAH KAMI YANG TERLAMBAT.......NON-SENSE!
Pemimpin yang TERHORMAT dan PROFESIONAL tidak akan memaki anak buahnya di hadapan umum, tidak akan menjatuhkan harga diri anak buahnya seperti itu, dan yakinlah....Rasa hina itu tidak akan pudar hanya dengan kata maap yang tidak ikhlas!

Masih mempertahankan diri sebagai seseorang yang profesional????

Pemimpin profesional mau mendengarkan anak buahnya???? Kenapa tidak menetapkan waktu bersama? Kenapa harus ada di satu pihak? Kenapa selalu mengharapkan segala sesuatunya berjalan sesuai keinginannya.....

APA ORANG PIKIR ORANG KERAS, PEMARAH, BICARA KETUS, TEGAS YANG SEMU ITU ADALAH PEMIMPIN YANG PROFESIONAL??????

Tidak perlu memasang tampang yang keras hanya untuk dinilai profesional karna profesional itu terlihat dan tertanam dalam pribadi seseorang yang kharismanya akan memancar dengan sendirinya, bukan dibuat di wajah atau tindakan yang tak kenal rasa pengertian dan Diskriminatif pula >,<

Yang menentukan pribadi diri orang itu profesional itu adalah Penilaian orang lain terhadap dirinya bukan MULUT ORANG ITU SENDIRI YANG BERKATA.....!
Camkanlah!

11 komentar:

  1. Zadok Elia said...:
    This comment has been removed by the author.
  1. Zadok Elia said...:

    Wah, Nita... kalo mbaknya baca blogmu gimana ya reaksinya ^^""?

    Dalam pandanganku, Mbak itu memang benar. Dan dia benar2 melupakan yang kemarin, lho, Nita. Mbaknya memang orangnya gitu, setelah marah, semua selesai. Nah, tentang gadis itu, dia belum sempat luapkan marahnya, jadi dia luapkan di depan kita, tetapi setelah itu selesai.
    Tentu akan masih ada perasaan jengkel dalam hati Mbaknya, itu normal. Berangsur-angsur dia akan lupakan, sesuai janjinya, tenang saja, setelah peristiwa-peristiwa itu, aku semakin kenal Mbaknya ^^

    Kemarin kemarahan dia itu ditujukan karena dia merasa kecewa pada kacaunya rencana yang telah dia buat. Sama sekali bukan pada kita. Mbaknya telah melakukan hal yang benar, karena jika tidak, maka kita yang sebenarnya salah ini tidak akan belajar apapun. Waktu dan tempat memang kami minta Mbaknya yang tentukan, dan waktu itu kami tak tahu bahwa kelas C ada kuliah. Lagipula, kita yang salah kok kita yang nentukan waktunya?

    Tentang pilih kasih...pertama, alasan dia marah itu karena kondisinya sedang tidak baik. Bayangkan seorang adik terlambat ngambil, kita ditelpon, disms, dan ditanyai sama belasan orang terus-menerus dalam hari-hari yang berturut-turut. Tentu jengkel bukan? Tapi Mbak itu terus menerus berusaha menekan emosinya, berusaha sabar, walau tak sempurna. Tapi suatu saat kontrolnya lagi loss, dan pas gadis itu yang nanya, meledaklah kejengkelan yang sudah tertumpuk sedemikian lama dan banyak. Habislah...Tentu Mbaknya salah dalam hal ini. Makanya dia sudah minta maaf. Dia tidak berterima kasih karena memang gadis itu tak punya jasa.

    Pas aku sama A'am yang nanya, kondisinya sudah tenang, karena dia abis marah2. Aku juga bertanya dengan halus, mewakili angkatan. Aku hampir saja dimarahi, ketika ia bertanya apa alasanku. Tapi aku jujur saja, aku bilang aku salah. Kemudian aku bertanya,"Mbak marah? Mbak sedang jengkel, ya?" Mbaknya memintaku berhenti berbicara, karena kondisi hatinya sedang tidak enak.

    Tapi aku tak menyangkali kalo ada perbedaan perlakuan Mbaknya dengan orang lain dan denganku-A'am. Kukira ada pengaruh situasi dan cara berbicara tiap orang, yang membuat Mbak itu bisa marah atau normal. Dia berterima kasih pada ketua angkatan kita karena dia mau ngomong dengan resiko dimarahin, mewakili kita dan meminta belas kasihan sama Mbaknya. Gitu lho, Nita... Tapi kalo kita menduga itu gara-gara cowok atau cewek, kita pun melihat ada seorang cowok yang ditusuk-tusuk, hehe.

    But overall, semuanya keputusan memang kembali lagi pada kita. Kita sudah salah, dan seharusnya dapat hukuman. Tapi Mbaknya masih mau urusin kita, malah terjun sendiri ke lapangan demi kita (dia ga nyuruh MD ato sekretarisnya, padahal bisa saja). Kita juga mesti memaafkan kemarahan Mbaknya, karena diri kita juga seorang profesional. Melupakan itu mudah, dan itu yang Mbaknya bilang, tetapi mengampuni itu lebih sulit. Kita harus melakukan yang kedua buat Mbaknya, dan mungkin beratus-ratus orang yang akan menyakiti kita setelah ini. Kita juga mesti belajar supaya tidak mengacau lagi di lain waktu. Masalahnya telah selesai =).


    Anyway, aku setuju profesionalitas dinilai dari apa yang kita lakukan, bukan yang kita katakan ^^.

  1. Zadok Elia said...:

    Waktu aku dimarahin mbaknya, Mbaknya bilang gini,"Temenmu yang lain bisa ngambil, terus kenapa kamu ga bisa?"
    Aku jujur aja ungkapin alasannya n bilang aku salah.

    Aku mikir lagi..bener juga, y... temen2 kita bisa kok kita ga bisa... T.T

  1. Heri said...:

    @ Zadok: kurang panjang... coba buat yang 1 halaman. ^^;

    Yah... mang bener sih masa' dikasih waktu 2 hari buat ngambil sertifikat yang nmenentukan kelulusan? trus yang namanya ngomong langsung memang lebih berani (dan murah^-^) daripada nelpon ato sms, tapi Nit di lain pihak kamu juga nggak boleh nge-judge orang begitu... soalnya cuma Dia yang boleh nge-judge orang. Karena mana ada penjahat menghakimi penjahat? terakhir... coba deh baca: 4jji menurutmu bacanya apa?

  1. A.N.Y said...:

    ya sayang....nita juga manusia, ga bisa seperfect dam sesabar orang-orang suci....

    klo mbaknya baca ya syukur, syukur ga marah klo marah ya berarti ga profesional karna ini kan dah masalah yang lalu....nita bukan orang yang profesional, yang habis marahin orang bisa langsung lupa dengan kesalahan orang itu....

    klo sesama manusia ga boleh ng-judge orang lain....Kenapa ada Hakim di dunia,,,,

    Tau ah, Gelap! *(Really-Really BadMood!!!!!!!!*

  1. Zadok Elia said...:

    Hahaha... kentang ama ubi kok berantem... ^^"
    iya, Nita... gpp, yang penting kita udah berusaha maapin mbaknya, hehe..

  1. Zadok Elia said...:

    btw, udah lega to sekarang, abis curhat? ^^

  1. A.N.Y said...:

    ^___________^;;;

    maap ya semuanya^^ kemarin lagi emosi^^ kemarin benar-benar perangai yang ga baik^^

    Maap....maap^^

  1. Heri said...:

    Kata-katamu kayak MG, "kalau maaf berguna buat apa ada polisi?" Dan bakal ku jawab gini (kalo bisa) "kalau maaf tidak berguna, penjara bakal penuh."

    Hakim itu kan adanya karena dianggap adil dalam menengahi masalah, Kalo kamu? Kan kamu lagi emosi sama mbaknya, dengan kata lain sama kayak orang yang berantem trus saling menyalahkan. DEngan artian orang yang "sejajar" tidak bisa saling men-judge.

    maaf deh kalo jadi marah....

  1. Zadok Elia said...:

    Sudah2... yang penting NIta sudah tenang sekarang, sekarang kita bisa mulai melupakan dan mengampuni. Semoga TUHAN memberi kita kekuatan.

  1. A.N.Y said...:

    Topik uda berez! Topik Ditutup! No Comment!

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.