^Tersingkirnya Bibit Berprestasi^



Hal ini saya alami di tempat saya berada dulu. Saya adalah salah satu korbannya. Hal ini adalah kebiasaan yang membudaya dan hal ini yang membuat suatu bangsa sangat lambat maju menjadi bangsa yang kuat dan berkualitas.

Banyak anak sekolah yang berkemauan kuat dan berbakat ingin menjadi seorang dokter setelah menyelesaikan kuliahnya, ia menjadi sarjana ekonomi.

Banyak anak sekolah yang ingin meneruskan bakatnya ke teknik arsitektur, setelah menyelesaikan kuliahnya ia menjadi perawat.

Dan banyak contoh lain yang tak terhingga.


Setiap tahun selalu ada kejadian seperti ini, setiap tahun selalu ada bibit unggul yang terabaikan, setiap tahun terjadi pembodohan.


Bila ditelusuri, banyak faktor yang berpengaruh di dalamnya:

  1. Kita tinjau dari lingkungan keluarga, Karena inilah tempat pertama pembentukan motivasi hidup seorang anak.

Banyak orang tua yang tidak suka membaca buku dengan berbagai dalih kesibukan. Mereka mendidik anak secara kebiasaan turun-temurun, mengikuti lingkungan budaya sekitar dan tidak berpikir kreatif. Bagaimana bisa seorang anak membuat motivasi di dalam dirinya bila tidak ada dorongan dan rangsangan dari orang tuanya? Anak itu akan menjadi anak yang statis.


2)Lingkungan sekolah, tempat seharusnya anak mendapat pendidikan dan pengajaran dari tenaga-tenaga professional yang berkualitas dan pantaskah tenaga-tenaga professional itu disebut sebagai pendidik? Punyakah mereka jiwa seorang “pahlawan tanpa tanda jasa”?

Bukan bermaksud ingin meremehkan tenaga-tenaga pendidik, karena yang berkualitas dan bersikap layaknya pahwalan bangsa pun banyak, tapi yang menjadi tenaga-tenaga pendidik itu tidak dapat dipungkiri juga banyak karena alas an “makan sehari-hari”.

Sarjana Sospol menjadi guru komputer, sarjana tata boga menjadi guru konseling, sarjana matematika menjadi guru kimia?

Bagaimana mendidik dan menjadi teladan bagi anak bila tenaga professional itu sendiri tidak memiliki orientasi yang jelas dalam bidang pekerjaannya.

Sekolah agar bisa bekerja!

Prinsip ini yang membuat orang tidak memiliki keahlian spesifik dan tidak pernah menjadi orang di atas rata-rata.

Dalam dunia ini ada dua jenis pekerjaan, Skill dan Science, Keduanya sungguh berbeda dan tidak mungkin setiap manusia menguasai sama besar kemampuan keduanya. Skill berorientasi pada keterampilan seseorang dan science berorientasi pada berpikir secara logika, ahli pikir. Sehingga dalam suatu bangsa, sangat bagus bisa memiliki ahli berpikir yang unggul dan ahli skill yang terampil.

Contoh;

  • Seorang komandan militer adalah ahli pikir strategi yang unggul dan ia memiliki angkatan-angkatan bersenjata yang terampil berperang.

  • Seorang arsitektur adalah ahli pikir rancangan visual yang unggul dan ia memiliki pekerja-pekerja lapangan yang terampil.

  • Seorang presiden adalah ahli pikir kenegaraan yang unggul dan ia memiliki menteri-menteri yang terampil


Hasil yang didapat dari ketiga contoh itu adalah sama : KEMENANGAN, KEBERHASILAN dan KEMAJUAN YANG LUAR BIASA BERKUALITAS!


Tenaga profesional jarang memberikan informasi ini pada anak didiknya, nampaknya sebagaian besar dari mereka hanya menguasai metode pengajaran tanpa tahu metode mendidik. Bagaimana anak termotivasi mewujudkan impian dan bakatnya bila tidak diberikan arahan dan tenaga pendidik yang profesional?


3)Calo Berdasi

Mereka bukan orang yang berpenampilan seronok, mereka berdasi. Mereka bukan menunggangi kuda, mereka mengendarai mobil. Mereka bukan orang yang makan tahu tempe, mereka makan roti keju. Mereka bukan orang yang tidak tamat sekolah, mereka memiliki banyak gelar di depan dan di belakang namanya. Mereka bukan kekurangan uang, tapi mereka SERAKAH! TAKUT MISKIN! BUTA AKAN NILAI KEJUJURAN! TULI AKAN TERIAKAN KEBENARAN! BEKU AKAN NILAI KEADILAN!

MEREKALAH YANG HARUSNYA DIEKSEKUSI MATI!

    • Mereka memutuskan harapan anak bangsa.

    • Mereka membodohi anak bangsa.

    • Mereka membuat hilangnya motivasi hidup anak bangsa.

    • Mereka menyakiti perasaan orang miskin.

    • Mereka melahirkan para penjahat.

    • Mereka melahirkan anak bangsa yang bodoh.

    • Mereka membenarkan segala cara demi uang.

    • Mereka merampok anak-anak pengusaha kaya.

    • Mereka pengkhianat bangsa, membuat bangsa terus terjerumus ke dalam kebodohan.


Tapi...., orang-orang seperti inilah yang dipelihara oleh negara. Bukannya memangkas sampai ke akar-akarnya tapi terus menanam bibit-bibitnya yang baru.


~ Aku Prihatin Terhadap Tanah Air Yang Melahirkanku~


Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.