22 December 2010 |
0
komentar
Mengatakan hal-hal seperti ini.
Bukannya tidak mengakui suasana 'romance', tapi memang tidak terbiasa mengatakannya.
Dulu pernah berpikir, apalah arti sebuah kata-kata.
Tapi suatu hari........hanya dengan 3 kata, bisa mewakili beberapa tindakan.
Kau tau kenapa aku begitu takut dengan rasa? karena rasa itu melemahkan.
kadang-kadang aku berpikir dan kadang merasa, sebenarnya jauh di dalam hati lubangan hitam sana, sebenarnya aku adalah orang yang rapuh dan cengeng T_T
Tapi dengan menjadi murni seperti itu, berdasarkan pengalaman yang biasanya hanya tersisa rasa takut dan penyesalannya, aku tak pernah bisa menjadi murni lagi dengan perasaanku.
rasa-rasanya sudah tercampur dengan segala mekanisme defensenya bila sudah bermain rasa.
sehingga, terkadang sangat jelas kupahami orang yang senang berasionalisasi dan berintelektualisasi.
dan maka dari itu pula, aku ingin orang memakai rasa, bukan untuk orang lain tapi untuk dirinya.
Aku adalah orang yang tidak tenang dengan perasaanku sendiri. Setiap bertemu dengan orang, aku mudah mengkategorisasikan hubungannya, tapi perasaanku biasa-biasa saja dalam semua kategori.
kurasa aku mulai bisa menuliskan tentang rasa, tapi masih begitu tabu bagiku untuk mengatakannya.
karena ungkapan rasa itu begitu spesial bagiku, sehingga kupikir (baca: bukan kurasa) biarkan saja berada di tempatnya yang spesial.
Ada orang yang begitu mudah mengungkapkan rasa, ha......betapa nikmatnya orang itu.
dia bisa membuat orang lain tau apa rasanya orang itu bagi dirinya.
Bahkan bila pun aku menundukkan kepalaku terus-menerus untuk menunjukkan rasa hormatku, itu pun suatu saat nanti bila tidak diungkapkan bisa diartikan "pengacuhan".
Benar, kadang kau perlu mengungkapkan apa yang kau rasa, bukan apa yang kau pikir.
sudahlah, aku sudah mulai pusing dengan hal beginian.
Selama dalam hatiku rasa itu bisa ditemukan jenis kosa katanya, itu lebih baik, daripada rasa yang tak terdefinisikan dan tak berwarna.
Bukannya tidak mengakui suasana 'romance', tapi memang tidak terbiasa mengatakannya.
Dulu pernah berpikir, apalah arti sebuah kata-kata.
Tapi suatu hari........hanya dengan 3 kata, bisa mewakili beberapa tindakan.
Kau tau kenapa aku begitu takut dengan rasa? karena rasa itu melemahkan.
kadang-kadang aku berpikir dan kadang merasa, sebenarnya jauh di dalam hati lubangan hitam sana, sebenarnya aku adalah orang yang rapuh dan cengeng T_T
Tapi dengan menjadi murni seperti itu, berdasarkan pengalaman yang biasanya hanya tersisa rasa takut dan penyesalannya, aku tak pernah bisa menjadi murni lagi dengan perasaanku.
rasa-rasanya sudah tercampur dengan segala mekanisme defensenya bila sudah bermain rasa.
sehingga, terkadang sangat jelas kupahami orang yang senang berasionalisasi dan berintelektualisasi.
dan maka dari itu pula, aku ingin orang memakai rasa, bukan untuk orang lain tapi untuk dirinya.
Aku adalah orang yang tidak tenang dengan perasaanku sendiri. Setiap bertemu dengan orang, aku mudah mengkategorisasikan hubungannya, tapi perasaanku biasa-biasa saja dalam semua kategori.
kurasa aku mulai bisa menuliskan tentang rasa, tapi masih begitu tabu bagiku untuk mengatakannya.
karena ungkapan rasa itu begitu spesial bagiku, sehingga kupikir (baca: bukan kurasa) biarkan saja berada di tempatnya yang spesial.
Ada orang yang begitu mudah mengungkapkan rasa, ha......betapa nikmatnya orang itu.
dia bisa membuat orang lain tau apa rasanya orang itu bagi dirinya.
Bahkan bila pun aku menundukkan kepalaku terus-menerus untuk menunjukkan rasa hormatku, itu pun suatu saat nanti bila tidak diungkapkan bisa diartikan "pengacuhan".
Benar, kadang kau perlu mengungkapkan apa yang kau rasa, bukan apa yang kau pikir.
sudahlah, aku sudah mulai pusing dengan hal beginian.
Selama dalam hatiku rasa itu bisa ditemukan jenis kosa katanya, itu lebih baik, daripada rasa yang tak terdefinisikan dan tak berwarna.
0 komentar:
Post a Comment