Break The Wall!


Ini tulisan pertama kalinya setelah rehat, aku perlu menulis ini. di saat menulis ini, pikiranku memikirkan apa yang terjadi di esok hari, aku adalah orang yang mempercayai hari esok akan menjadi hari yang lebih terang dari hari ini.

Setiap orang selalu berusaha membuat progress dalam hidupnya, setiap orang berusaha untuk melangkah ke depan, setiap orang mengejar impian dan cita-cita. Yang kurasa adalah....sebuah usaha itu, progress itu dan mengejar impian itu tidaklah lebih dari sekedar menghancurkan dinding-dinding penghambat yang ada di hari esok.
Ingin melangkah ke hari esok, maka harus mempersiapkan kekuataan di hari ini dan menggunakan pengalaman di hari kemarin. Itulah hari esok.

Mana pernah menyangka saat kau kecil ingin ini ingin itu, dan di saat kau berada di usia sekarang kau menghadapi bagaimana memecahkan masalah ini dan masalah itu....mimpimu dulu bahkan menjadi kabur dan terhapus, karena kau terlalu berfokus pada pemecahan masalah yang ada di hadapanmu sekarang.

Aku ingin mencapai impian tapi itu artinya, aku harus menghancurkan dua dinding sekaligus. Apakah kekuatanku itu mampu?

keraguan adalah sebuah tanda pengurangan energi. Saat menjadi ragu saat itu juga satu persen kekuatanmu berkurang. Kenapa tidak maju saja? apakah baik maju tanpa perhitungan itu? apakah justru tidak menjadi jebakan diri sendiri....apakah saat perhitunganmu tepat, maka ada bedanya dengan tanpanya. Kau hanya memperhitungkan apakah maju atau mundur, dan kau tahu kau pasti akan memilih maju, karena itulah dirimu.

Move on~ itu artinya bukan sekedar bergerak maju, tapi siap hadapi dinding berikutnya~

dan karena aku masih survive hingga sekarang, kenapa tidak melanjutkan hidup yang bersemangat lagi ~ ~ ~

My life is not just important to me but for everyone who support me always.

Thank you everyone ^^v

0 komentar:

Background

Powered By Blogger

Siapa Aku

My photo
Tanjung Duren, Jakarta, Indonesia
Kata Agama, Aku dari Tanah. Kata Otak, Aku sekumpulan sirkuit saraf. Kata huruf aku ANY. Kata Hati, Aku berjiwa, jiwa manusia, selayak-layaknya keberadaan manusia di muka bumi.