16 June 2010 |
0
komentar
Jangan menakdirkan apa yang menjadi nasib, dan jangan menasibkan apa yang menjadi takdir.
Aneh bukan, tulisan kali ini!
Isinya tidak religius kok hahaha, aku bukan orang yang bisa mengajarkan religi pada orang lain.
Hanya saja, kedua kata yang aku dapat dari kelas psikologi kriminal ini masih lengket di pikiranku.
Dan mungkin, aku sendiri sering merasakannya.
Ketika seorang aku mendapat tubuh perempuan dan kakakku mendapat tubuh laki-laki. Ini adalah takdir. Orang berkata takdir itu adalah hal yang tidak bisa diubah dan ditolak. Memang benar, seperti kematian, tidak bisa diubah dan ditolak. Tapi pengertian takdir sebenarnya mungkin tidak sesederhana seperti itu.
Ketika seorang perempuan mengubah dirinya menjadi laki-laki dan seorang laki-laki mengubah diri dan penampilannya menjadi seorang perempuan, maka mereka dapat mengubah dan menolak takdir mereka, bukan?. Tapi sesuatu yang menjadi takdir, diubah dan ditolak bagaimanapun rasanya adalah sakit dan menderita.
Kau pikir orang-orang di atas itu bahagia? Tidak, mereka menderita, mereka tahu itu dan mereka merasakannya, maka berhentilah mengejek para banci dan mengolok para gay, karena tanpa ejekan dan olokan itu pun mereka sudah merasakan penderitaan.
Mereka hanya tidak bisa mengontrol diri mereka. That’s it!
Ketika seorang wanita sangat mencintai kekasihnya. Suatu hari kekasihnya pergi meninggalkannya dengan wanita lain, dan menjadi depresi. Ketika seorang laki-laki begitu memuja seorang wanita hingga rela melakukan apa saja, bahkan gantung diri karena tidak mendapatkannya. Ini bukanlah takdir, ini hanya nasib. Bila wanita dan pria itu mencoba mengubah nasibnya, maka ada kesempatan mereka mendapatkan kebahagiaan lebih dari apa yang mereka rasakan sekarang.
Ketika seseorang mendapatkan pasangan yang kaya/miskin, ganteng/pas-pasan, tinggi/rendah......ini hanyalah permainan nasib. Bila kau merasa tidak nyaman dengan nasibmu, maka berusahalah mengubahnya. Dan ketika kau mendapat nasib yang kurang beruntung, maka ini bukan untuk selamanya. Change Your Bad Luck!
Miskin/kaya bukan takdir, itu nasib. Berhasil / gagal itu nasib. Cantik / Jelek itu nasib.......banyak hal di dunia ini sebenarnya hanyalah nasib buruk seseorang, tapi mereka menganggapnya takdir sehingga hanya bisa menyesali dan membuat harapan kosong.
TRY TO MOVE!
Jangan menakdirkan apa yang menjadi nasib, dan jangan menasibkan apa yang menjadi takdir.
Bersahabatlah dengan takdir dan nasib, dan dalam persahabatan wajar bila ada konflik antara takdir dan nasib, tapi tetap berhati-hati mentakdirkan dan menasibkan sesuatu yang terjadi dalam hidupmu.
Hidupmu adalah milikmu, manusia diberi takdir supaya mendapatkan kejelasan dan batasan (batasan, bukan berarti batasan peran, maksudnya batasan bahwa kau tidak mungkin menikahi orang yang memiliki anotomi yang sama, bukan?!) dan nasib diberikan untuk diperjuangkan dan dimenangkan hehehehehe
Aneh bukan, tulisan kali ini!
Isinya tidak religius kok hahaha, aku bukan orang yang bisa mengajarkan religi pada orang lain.
Hanya saja, kedua kata yang aku dapat dari kelas psikologi kriminal ini masih lengket di pikiranku.
Dan mungkin, aku sendiri sering merasakannya.
Ketika seorang aku mendapat tubuh perempuan dan kakakku mendapat tubuh laki-laki. Ini adalah takdir. Orang berkata takdir itu adalah hal yang tidak bisa diubah dan ditolak. Memang benar, seperti kematian, tidak bisa diubah dan ditolak. Tapi pengertian takdir sebenarnya mungkin tidak sesederhana seperti itu.
Ketika seorang perempuan mengubah dirinya menjadi laki-laki dan seorang laki-laki mengubah diri dan penampilannya menjadi seorang perempuan, maka mereka dapat mengubah dan menolak takdir mereka, bukan?. Tapi sesuatu yang menjadi takdir, diubah dan ditolak bagaimanapun rasanya adalah sakit dan menderita.
Kau pikir orang-orang di atas itu bahagia? Tidak, mereka menderita, mereka tahu itu dan mereka merasakannya, maka berhentilah mengejek para banci dan mengolok para gay, karena tanpa ejekan dan olokan itu pun mereka sudah merasakan penderitaan.
Mereka hanya tidak bisa mengontrol diri mereka. That’s it!
Ketika seorang wanita sangat mencintai kekasihnya. Suatu hari kekasihnya pergi meninggalkannya dengan wanita lain, dan menjadi depresi. Ketika seorang laki-laki begitu memuja seorang wanita hingga rela melakukan apa saja, bahkan gantung diri karena tidak mendapatkannya. Ini bukanlah takdir, ini hanya nasib. Bila wanita dan pria itu mencoba mengubah nasibnya, maka ada kesempatan mereka mendapatkan kebahagiaan lebih dari apa yang mereka rasakan sekarang.
Ketika seseorang mendapatkan pasangan yang kaya/miskin, ganteng/pas-pasan, tinggi/rendah......ini hanyalah permainan nasib. Bila kau merasa tidak nyaman dengan nasibmu, maka berusahalah mengubahnya. Dan ketika kau mendapat nasib yang kurang beruntung, maka ini bukan untuk selamanya. Change Your Bad Luck!
Miskin/kaya bukan takdir, itu nasib. Berhasil / gagal itu nasib. Cantik / Jelek itu nasib.......banyak hal di dunia ini sebenarnya hanyalah nasib buruk seseorang, tapi mereka menganggapnya takdir sehingga hanya bisa menyesali dan membuat harapan kosong.
TRY TO MOVE!
Jangan menakdirkan apa yang menjadi nasib, dan jangan menasibkan apa yang menjadi takdir.
Bersahabatlah dengan takdir dan nasib, dan dalam persahabatan wajar bila ada konflik antara takdir dan nasib, tapi tetap berhati-hati mentakdirkan dan menasibkan sesuatu yang terjadi dalam hidupmu.
Hidupmu adalah milikmu, manusia diberi takdir supaya mendapatkan kejelasan dan batasan (batasan, bukan berarti batasan peran, maksudnya batasan bahwa kau tidak mungkin menikahi orang yang memiliki anotomi yang sama, bukan?!) dan nasib diberikan untuk diperjuangkan dan dimenangkan hehehehehe
0 komentar:
Post a Comment